Selasa, 23 November 2021

Kembali Berkuasa, Hamdok Bakal Focus Betulkan Ekonomi Sudan

Pertama Menteri Sudan, Abdallah Hamdok mengucapkan di Senin (22/11/2021) jika ia kembali pada puncak kekuasaan buat membenahi situasi ekonomi. Kembalinya Hamdok ke pemerintah didasari atas perjanjian dengan faksi militer dalam hari Minggu di mana ke-2 nya tanda-tangani suatu kesepakatan buat mengembalikan kekuasaan.



Dalam suatu interview dengan Reuters di huniannya di Khartoum, Hamdok mengungkap apa yang diyakininya di pemerintah teknokratis yang ia harap bakal miliki peluang buat tingkatkan tingkatan hidup rakyat Sudan.


"Antara argumen baliknya saya untuk mengawasi keuntungan ekonomi serta pembukaan ekonomi untuk dunia," kata Hamdok.


1. Usaha Hamdok dalam perubahan ekonomi


Semenjak Hamdok pertama dipilih jadi pm di 2019 di bawah perjanjian pembagian kekuasaan sehabis penggulingan Omar Al-Bashir, Sudan udah lakukan reformasi ekonomi tergolong pencabutan bantuan bahan bakar serta mata uangnya yang terurus.


Usaha reformasi yang dipantau langsung oleh Permodalan Moneter Internasional (IMF) menjadi pemenang perjanjian pengampunan hutang untuk Sudan beberapa lebih pada 50 miliar dolar AS hutang luar negeri. Tapi semenjak penggulingan berlangsung, perjanjian itu dikuatirkan. Sekarang ini, World Bank serta sejumlah permodalan bilateral yang lain sangatlah diperlukan buat mendukung ekonomi saat penggulingan.


"Kami bakal menambahkan contact kami dengan instansi keuangan internasional, serta bujet baru yang hendak diawali di Januari bakal menambahkan lajur reformasi ekonomi serta buka pintu untuk investasi di Sudan," kata Hamdok.


2. Kemajuan ekonomi Sudan awal mulanya sempat disanjung World Bank


Di awalan Sepetember lalu, kepala World Bank David Malpass sempat berkunjung Sudan. Pada lawatannya itu, Malpass mengatakan jika ekonomi Sudan mulai kembali tambah baik semenjak di terpa kritis di penggulingan Omar Al-Bashir 2 tahun yang lalu. Ini disaksikan dari pergerakan inflasi Sudan yang lebih melamban dari bulan Agsutus serta nilai mata uang yang lalu kuat.


Tapi sewaktu penggulingan berlangsung, dalam pengakuannya World Bank mengatakan kedukaanannya serta memutus untuk menangguhkan permodalannya ke Sudan. Awal mulanya, World Bank rencana menggolontorkan dana sejumlah 2 milliar Dolar AS ke Sudan di tahun depannya berbentuk hibah buat menolong kurangi angka kemiskinan serta menggerakkan perkembangan.

Baca Juga : Peru Jual Pesawat Kepresidenan Rp263 M untuk Agunan Sosial Masyarakat

3. Protes masih berlangsung



Protes lagi berlangsung walaupun kekuasaan udah dibalikkan terhadap PM Hamdok. Dalam hari Minggu, orang anak berumur 16 tahun meninggal ditembak di kepala oleh faksi keamanan di kota Omdurman, kata Komite Kunci Dokter Sudan dalam suatu pengakuan, seperti yang diberitakan dari Al Jazeera.


Perjanjian yang berlangsung di Minggu hadapi tuntutan dari demonstran pro-demokrasi yang menuntut supaya kekuasaan diberikan secara penuh terhadap pemerintah sipil. Mereka menuntut supaya militer keluar kekuasaan secara penuh, serta mereka pun mendakwa Hamdok udah membuat perlindungan usaha penggulingan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar